Skip to content

Latest commit

 

History

History
28 lines (24 loc) · 2.2 KB

00-index.md

File metadata and controls

28 lines (24 loc) · 2.2 KB

Dasar-Dasar Algoritma dan Struktur Data

We are working on something awesome!

Algoritma menjadi penting karena algoritma adalah nyawa dari aplikasi kita. Jika kita yang sedang belajar programming memerlukan arahan dan roadmap, maka algoritma yang menentukan arah dari program yang nantinya akan kita buat dan membantu kita proses problem solving dan menemukan solusi terhadap permasalahan programming yang kita hadapi. Perlu diketahui juga, bahwa algoritma tidak terbatas pada algoritma bubble sort, quick sort, depth-first search, breadth-first search, djikstra, atau sebangsanya, tapi secara umum algoritma adalah urutan langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk dalam menyelesaikan suatu masalah. Sebagai contoh, berikut ini adalah algoritma minum kopi:

  1. Siapkan bahan
    • Ambil gelas
    • Ambil kopi, masukkan ke dalam gelas
    • Ambil gula, masukkan ke dalam gelas
  2. Siapkan air panas
    • Ambil panci
    • Isi panci dengan air
    • Taruh oanci di atas kompor
    • Nyalakan kompor
    • Tunggu sampai air mendidih
  3. Seduh kopi
    • Tuangkan air panas ke dalam gelas
    • Aduk kopi hingga merata
  4. Hidangkan kopi
    • Letakkan gelas di atas nampan
    • Bawa ke meja
    • Ambil gelas dari nampan taruh ke meja
    • Tunggu hingga kopi agak dingin
    • Minumlah kopi kita

Dalam mempelajari algoritma, pasti kita akan berkenalan juga dengan pseudocode. Sederhananya, pseudocode adalah urutan aksi yang harus kita lakukan dalam program yang akan kita buat. Dalam pseudocode yang kita masukkan hanyalah aksi yang harus kita lakukan, tidak perlu memasukkan hal-hal teknis seperti deklarasi variable dan inisialisasi varible. langkah selanjutnya adalah menerjemahkan pseudocode tersebut ke dalam bahasa pemrograman yang kita inginkan.

Dalam membuat sebuah algoritma, biasanya tidak bisa sekali jadi. Kita sebagai programmer harus berpikir detil dalam menyusun langkah-langkah program kita, karena bisa jadi ada langkah yang terlewat atau urutan langkah yang salah, karena kesalah menyusun algoritma ini bisa berujung pada bug di dalam aplikasi yang kita bangun. Sebagai contoh, algoritma di atas akan membuat rumah kita kebakaran.... loh koq! Karena kita melupakan langkah untuk mematikan kompor! Ha... ha... ha...!